Pengertian, Fungsi, Teknik dan Manfaat Evaluasi
Makalah
PENGERTIAN, FUNGSI,
TEKNIK DAN MANFAAT EVALUASI
Disusun Oleh:
Attailah
1206101030008
Fajar 1206101030054
Khairun
Nisak 1206101030087
Lidya
Laraswati D. Iskandar 1206101030016
Wanti Nur Jadidah 1206101030046
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat dan karunia Allah yang Maha Kuasa penulis
telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pengertian,
Fungsi, Teknik dan Manfaat Evaluasi” Selanjutnya Selawat beriring
dengan salam pada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman
kebodohan ke zaman yang penuh ilmu pengetahuan.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata
kuliah Evaluasi Pengajaran pada Jurusan Pendidikan Ekonomi, kami sadar makalah
ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena itu segala kritik dan saran yang
konstruktif demi kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan sehingga makalah
ini benar-benar dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Serta tercapai harapan kami agar dapat diteruskan sebagai bahan referensi
nantinya.
Melalui
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Ruaida, M.Si selaku dosen
pembimbing mata kuliah Evaluasi Pengajaran, serta teman-teman yang telah
mendukung penulisan makalah ini. Akhirnya atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga jasa dan
budi baik yang telah diberikan pada kami mendapat imbalan yang setimpal dari
Allah SWT.
Banda Aceh, 15 Februari 2015
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2
BAB II Pembahasan.................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Evaluasi.............................................................................................. 3
2.2 Fungsi Evaluasi.................................................................................................... 7
2.3 Teknik Evaluasi.................................................................................................... 11
2.4 Manfaat Evaluasi................................................................................................. 13
BAB III Penutup....................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 15
Daftar Pustaka........................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apabila seorang guru ingin mengetahui apa hasil usahanya
bagi murid-muridnya. Apakah murid itu bisa berubah kearah yang di inginkan dan
di cita-citakan, apakah pengajaran yang di berikan menemui sasaran atau tidak,
apakah bahan yang di ajarkan telah di kuasai sampai taraf yang ideal atau
belum, apakah sikapnya lebih positif terhadap nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat atau tidak, untuk itu kita perlu mengadakan evaluasi atau penilaian
dengan mengumpulkan keterangan-keterangan secara sistematis tentang pengaruh
usaha kita untuk di analisa agar dapat di ketahui apakah dan sampai manakah
tujuan pelajaran telah tercapai.
Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan selama ini
dirasakan belum memberikan distribusi yang cukup untuk peningkatan kualitas
pendidikan. Hal ini disebabkan oleh sistem evaluasi yang digunakan belum tepat
atau pelaksanaan evaluasi belum seperti yang diharapkan, oleh karena itu perlu
dilakukan inovasi terhadap sistem evaluasi pendidikan ke arah yang lebih baik,
agar dapat mengukur semua kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik tanpa
hanya mengukur ranah kognitifnya saja.
Dengan sistem evaluasi yang baik maka akan mendorong
pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik sehingga dapat memotivasi
peserta didik untuk belajar yang lebih baik dengan tujuan akhir meningkatnya
kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya, seperti yang diamanahkan dalam
pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang
merupakan tujuan pendidikan nasional.
Dengan demikian kita mengetahui kebaikan dan kekurangan usaha kita yang
memperkaya pengalaman kita sebagai calon pengajar yang dapat kita gunakan untuk
masa-masa mendatang dengan anggapan bahwa keberhasilan sekarang juga akan
memberi hasil murid-murid yang baik di kemudian hari.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
1.
Apakah pengertian evaluasi?
2.
Apa saja fungsi evaluasi?
3.
Bagaimana teknik evaluasi?
4.
Apakah manfaat dari evaluasi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan
masalah diatas, maka adapun tujuan yang ingin kami capai dalam makalah ini, yaitu:
1.
Untuk mengetahui pengertian evaluasi
2.
Untuk mengetahui fungsi evaluasi
3.
Untuk mengetahui teknik evaluasi
4.
Untuk mengetahui manfaat dari evaluasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi
Memang tidak semua orang
menyadari bahwa setiap saat kita selalu melakukan pekerjaan evaluasi. Dalam
beberapa kegiatan sehari-hari, kita jelas-jelas mengadakan pengukuran dan
penilaian.
Dari dua kalimat diatas kita sudah menemui tiga buah istilah yaitu: evaluasi, pengukuran, dan penilaian. Sementara orang memang lebih cenderung mengartikan ketiga kata tersebut sebagai suatu pengertian yang sama sehingga dalam memakainya hanya tergantung dari kata mana yang sedang siap untuk diucapakannya. Akan tetapi sementara orang yang lain, membedakan ketiga istilah tersebut.
Dua langkah kegiatan yang dilalui sebelum mengambil barang untuk kita, itulah yang disebut mengadakan evaluasi, yakni mengukur dan menilai. Kita tidak dapat mengadakan penilaian sebelum kita mengadakan pengukuran.
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran.
Pengukuran bersifat kuantitatif
Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu
dengan ukuran baik buruk. Penilaian
bersifat kualitatif.
Mengadakan evaluasi adalah meliputi kedua langkah diatas,
yakni mengukur dan menilai.
Didalam istilah asingnya, pengukuran adalah measurement, sedang penilaian adalah evaluation. Dari kata evaluation inilah diperoleh kata indonesia evalusi yang berarti menilai (tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu).
Bloom et. al (1971)“Evaluation, as we see it, is the systematic collection of evindence to determine wheter in fact certain changes are taking place in the learnes as well as to determine the amount of degree of changes in individual students.”Artinya : Evaluasi, sebagaimana kita lihat , adalah pengumpulan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataanya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa.
Stufflebeamet. al (1971)“Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives.”Artinya :Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan.
Evaluation is a process which determines the extent to which objectives have been achieved (Cross, 1973: 5). Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat dicapai.
Definisi ini menerangkan secara langsung hubungan evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat, di mana suatu tujuan dapat dacapai. Sebenarnya evaluasi juga merupakan proses memahami, memberi arti, mendapatkan dan mengomunikasikan suatu informasi bagi keperluan mengambil keputusan.
Definisi lain yang berkaitan dengan proses pengukuran hasil belajar siswa, yaitu Evaluation is a process of making an assessment of a student’s growth. Evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar.
Dalam evaluasi selalu mengandung proses. Proses evaluasi harus tepat terhadap tipe tujuan yang biasanya dinyatakan dalam bahasa perilaku. dikarenakan tidak semua perilaku dapat dinyatakan dengan alat evaluasi yang sama, maka evaluasi menjadi salah satu hal yang sulit dan menantang, yang harus disadari oleh para guru. Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentu akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak – pihak yang berkepentingan, di antaranya terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan.
Menurut Mukhtar (2003), seorang guru yang terlibat dalam pembuatan keputusan, harus berdasarkan pertimbangan yang matang. Artinya, untuk melakukan pertimbangan sebelum membuat keputusanitu diperlukaninformasi yang tepat dan benar. Proses penentuan informasi yang diperlukan, pengumpulan, dan penggunaan informasi tersebut untuk melakukan pertimbangan sebelum membuat keputusan, itulah yang dinamakan penilaian atau evaluasi. Tepat atau tidaknya keputusan tergantung kepada kualitas proses penilaian yang dilakukan.
Dalam kenyataannya, ada empat istilah yang berhubungan satu sama lain, tetapi pada dasarnya memiliki makna yang berbeda, yaitu tes, pengukuran, pengujian, penilaian, dan evaluasi. Secara khusus kita coba memberikan sejenis indeks angka kepada peragaan tingkah laku yang diukur sehingga kita secara lebih tepat dapat menetapkan kedudukan yang bersangkutan berdasarkan ciri-ciri yang menjadi perhatian kita. Pada hakikatnya, pengukuran ialah penentuan kedudukan, sedangkan evaluasi adalah penentuan atau harga.
Secara khusus, ada beberapa pengertian yang telah dikemukakan oleh pakar, sebagai berikut :
1.
Edwin Want dan
Gerald W. Brown (1997) mengemukakan : istilah evaluasi menunjukkan pada suatu
pengertian, yaitu suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari
sesuatu.
2.
Ten Brink dan Terry
D (1994) mengemukakan : evaluasi adalah proses mengumpulkan informasi dan
menggunakannya sebagai bahan untuk pertimbangan dalam membuat keputusan.
3.
Suharsimi Arikunto
(2004) mengemukakan : evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga
tentang sesuatu; dalam mencari sesuatu tersebut, juga termasuk mencari
informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi,
prosedur, serta alternatif stategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Dengan demikian, evaluasi berarti menentukan sampai seberapa jauh sesuatu itu yang berharga, bermutu, atau bernilai. Evaluasi terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan terhadap proses pembelajaran mengandung penilaian terhadap hasil belajar atau proses belajar itu, sampai seberapa jauh keduanya dapat dinilai baik. Sebagai contoh yang dapat membuat kita bahwa tes merupakan daftar pertanyaan yang diberikan oleh seorang guru kepada seorang siswanya untuk memperoleh keterangan mengenai hasil belajar siswa tersebut. Jawaban siswa terhadap pertanyaan tersebut diolah oleh guru tersebut melalui prosedur tertentu, dan hasilnya akan menggambarkan mengenai kedudukan setiap siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran, dan kedudukan siswa dengan siswa lainnya.
Meskipun kini memiliki makna yang lebih luas, namun pada awalnya pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar siswa. Defenisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950). Ahli ini mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum,bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Defenisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain, yakni Cronbach dan Stufflebeam. Tambahan defenisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekadar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Dalam pembelajaran yang terjadi disekolah atau khususnya dikelas, guru dalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Dengan demikian guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru bertugas mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa atas bimbingan guru sesuai dengan rtujuan yang dirumuskan.
Menurut pengertian lama, pencapaian tujuan pembelajaran yang berupa prestasi belajar, merupakan hasil dari kegiatan belajar mengajar semata. Dengan kata lain, kualitas kegiatan belajar mengajar adalah satu-satunya factor penentu bagi hasilnya. Pendapat seperti itu kini sudah tidak berlaku lagi. Pembelajaran bukanlah satu-satunya factor yang menentukan prestasi belajar, karena prestasi merupakan hasil kerja (ibarat sebuah mesin) yang keadaannya sangat kompleks.
Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat mengolah sesuatu dan calon siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari sekolah itu dapat disamakan dengan hasil olahan yang sudah siap digunakan. Dalam istilah inovasi yang menggunakan teknologi maka tempat pengolahan ini disebut transformasi.
Input
Adalah bahan mentah yang dimasukkan ke dalam
transformasi. Dalam dunia sekolah maka yang dimaksud dengan bahan mentah adalah
calon siswa yang baru akan memasuki sekolah. Sebelum memasuki suatu tingkat
sekolah (institusi), calon siswa itu dinilai dulu kemampuannya.
Output
Yang dimaksud sebagai output atau keluaran adalah bahan
jadi yang dihasilkan oleh transpormasi. Yang dimaksud dalam pembicaraan ini
adalah siswa lulusan sekolah yang bersangkutan. Untuk dapat menentukan apakah
seorang siswa berhak lulus atau tidak, perlu diadakan kegiatan penilaian,
sebagai alat penyaringan kualitas.
Transpormasi
Adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi
bahan jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksudkan alat
transformasi. Sekolah itu sendiri terdiri dari beberapa mesin yang menyebabkan
berhasil atau gagalnya sebagai transformasi.
Umpan Balik (feed
back)
Adalah segala informasi baik yang menyangkut output
maupun transformasi. Umpan balik ini diperluakan sekali untuk memperbaiki input
maupun transformasi.
2.2
Fungsi Evaluasi
Dengan
mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan,
maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa tujuan atau fungsi penilaian ada
beberapa hal:
1) Penilaian
berfungsi selektif. Dengan cara
mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau
penilaian terhadap siswanya.
2) Penilaian
berfungsi diagnostic. Dengan mengadakan
penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan
dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih
mudah dicari cara untuk mengatasi.
3) Penilaian
berfungsi sebagai penempatan.
Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga
pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada.
Akan tetapi disebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang
bersifat individual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang
lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok.
Untuk dapat menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang siswa harus
ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil
penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4) Penilaian
berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
Fungsi ini dimasudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil
diterapkan. Telah disinggung pada bagian sebelum ini, keberhasilan program
ditentukan oleh beberapa factor yaitu factor guru, metode mengajar, kurikulum,
sarana, dan sistem administrasi.
Evaluasi juga mempunyai fungsi yang bervariasi di dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai berikut.
Sebagai alat guna
mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan, nilai-nilai, dan
keterampilan yang telah diberikan oleh seorang guru.
Mengetahui tingkat
ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar
Untuk mengetahui
aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar.
Sebagai sarana
umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa.
Sebagai alat untuk
mengetahui perkembangan belajar siswa.
Sebagai materi
utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa
Menurut Suharsimi (2004) dan Mukhtar (2003) tidak lanjut dari kegiatan evaluasi sebagai suatu aktivitas untuk memperoleh informasi yang akurat (cermat) mengenai tingkat pencapaian tujuan pembelajaran pada siswa merupakan fungsi evaluasi yang masing-masing dapat dilakukan melalui pengadaan tes sebagai berikut :
a) Evaluasi
berfungsi sebagai penempatan (placement test)
Evaluasi jenis ini baiknya dilaksanakan sebelum siswa
mengikuti proses pembelajaran yang permulaan, atau siswa tersebut baru akan
mengikuti pendidikan disuatu tingkat tertentu, yaitu pada awal tahun ajaran,
untuk mengetahui keadaan siswa tersebut dan mengukur kesiapannya serta tingkat
pengetahuan yang telah dicapai sehubungan dengan pelajaran yang akan
diikutinya. Tes semacam ini dibuat dengan
mengacu pada norma, yaitu disebut dengan tes acuan norma atau norm reference
test (NRT), yang aspek penilaiannya meliputi keadaan fisik,psikis, bakat,
kemampuan atau pengetahuan, keterampilan, sikap, dan aspek lain yang dianggap
perlu bagi kepentingan pendidikan anak kedepan.
b) Evaluasi
berfungsi formatif (formative test)
Evaluasi i ini dilakukan ditengah-tengah program
pembelajaran, yang bermaksud untuk memantau atau memonitor kemajuan belajar
siswa guna memberikan umpan balik (feed back), baik kepada siswa maupun kepada
guru. Tes formatif ini pada umumnya mengacu pada kriteria, sehingga disebut tes
acuan kriteria atau criterion reference tes (CRT)
c) Evaluasi
berfungsi diagnostik (diagnostic test)
Evaluasi jenis ini berfungsi untuk mengetahui masalah-masalah
apa yang dialami siswa sehingga ia mendapat kesulitan dalam belajar. Apabila
alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka dengan
melihat hasilnya guru akan mengetahui kelemahan siswa dan faktor-faktor
penyebab terjadinya hal tersebut. Dengan demikian, guru dapat membantu
mengatasi kesulitan atau hambatan yang dialaminoleh siswa ketika mengikuti
kegiatan pembelajaran pada suatu bidang studi atau keseluruhan program
pengajaran.
d) Evaluasi
berfungsi sumatif (sumative test)
Evaluasi ini biasanya diberikan pada akhir tahun ajaran
atau akhir suatu jenjang pendidikan, yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana suatu program berhasil diterapkan. Hal ini tentunya tergantung pada
berbagai faktor, yaitu faktor guru, siswa, kurikulum, metode mengajar, sarana,
dan lain sebagainya. Hal ini dapat diketahui dengan mengadakan evaluasi sumatif
(sumative test)
e) Evaluasi
berfungsi selektif
Dengan cara mengadakaan evaluasi guru mempunyai cara
untuk mengadakan selesi atau penempatan terhadap siswanya. Penilaian itu
sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain : (a) untuk memilih siswa yang
dapat diterima disekolah tertentu, (b) untuk memilih siswa yang dapat naik
kelas atau tingkat berikutnya, (c) untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat
beasiswa, dan (d) untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah
dan lain sebgainya.
f) Evaluasi
berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu
program berhasil diterapkan. Sebagaimana kita ketahui bahwa keberhasilan
program ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu faktor guru, metode
pembelajaran, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi yang berlangsung dalam
proses pembelajaran.
Pendapat lain tentang fungsi evaluasi diantaranya adalah pendapat Ngalim Purwanto (1990:57). Ada 4 fungsi evaluasi bagi siswa sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta
keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama
jangka waktu tertentu.
b) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.
c) Untuk keperluan Bimbingan konseling.
d) Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum
sekolah yang bersangkutan.
Pendapat selanjutnya adalah pendapatnya Nasrun Harahab (1982:19), bahwa fungsi evaluasi
adalah:
a) Memberikan feed
back pada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan
perbaikan program bagi peserta didik.
b) Memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil
belajar sebagian peserta didik.
c) Menempatkan peserta diidk dalam situasi belajar mengajar
yang tepat sesuai tingkat kemampuan atau karakteristik peserta didik.
d) Mengenal latar belakang peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar (fungsi ini ternyata mengarah pada jenis tes ditinjau dari
segi krgunaan yaitu tes berfungsi formatif, tes berfungsi sumantif, tes
berfungsi penempatan dan tes berfungsi diagnostik).
2.3 Teknik Evaluasi
Untuk mencapai tujuan, seorang guru harus menguasai macam-macam teknik untuk melakukan evaluasi yang relevan. Secara garis besar, teknik evaluasi dibagi atas dua macam bentuk, yaitu tes dan nontes. Tipe evaluasi yang pertama adalah tes yang biasanya direalisasikan dengan tes tertulis, tes ini digunakan utamanya untuk memperoleh data, baik data kuantitatif maupun kualitatif. Tes tertulis juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes objektif dan tes esai. Tes tertulis digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif pengetahuan secara komprehesif dan fakta penggunanya. Di samping itu, tes tertulis juga dapat digunakan untuk menganalisis dan mensintesiskan informasi tentang siswa.
Tes Objektif pada umumnya disebut juga sebagai alat evaluasi guna mengungkap atau menghafal kembali dan mengenal materi yang telah diberikan. Tes ini biasanya diberikan pada item pertanyaan menghafal yang diantaranya sebagai jawaban bebas, melengkapi, dan identifikasi (Cross 1973:19). Pertanyaan pengenalan (recognition question) dibedakan menjadi tiga macam bentuk tampilan, yaitu soal benar salah, pilihan ganda, dan menjodohkan.
Pertanyaan esai umumnya dapat dibedakan kedalam dua jawaban berbeda, yaitu jawaban terbatas dan jawaban luas. Evaluasi yang menggunakan pertanyaan esai biasanya digunakan untuk menerangkan, mengontraskan, menunjukkan hubungan, memberikan pembuktian.
Bentuk kedua evaluasi adalah alat nontes. Alat nontes ini digunakan untuk mengevaluasi penampilan dan aspek-aspek belajar efektif dari siswa. Alat nontes kadang ada yang menggunakan pengukuran, sebagai contoh observasi, bentuk laporan, teknik audio visual, dan teknik sosiometri.
Alat Observasi ini dapat berupa ceklis, skala rating, dan beberapa kartu skor. Dengan menggunakan alat observasi, seorang guru dapat mengevaluasi penampilan siswa yang baru melakukan kegiatan terencana, seperti kerja laboratorium, kebiasaan, demonstrasi, tingkah laku kelas, dn asumsi pertanggung jawaban. Alat nontes juga bisa digunakan untuk mengevaluasi hasil kegiatan belajar yang di sekolah maupun di rumah.
Bentuk laporan antara lain laporan, catatan harian, angket, dan otobiografi. Alat-alat ini digunakan oleh para siswa yang mengerjakan evaluasi sendiri (self evaluation) sebagai bentuk evaluasi mereka. Guru juga sering menggunakan bentuk laporan untuk mengevaluasi masing-masing penampilan atau belajar yang efektif tergantung pada tujuan format laporan.
Alat evaluasi lain yang termasuk nontes adalah Angket atau kuesioner. Angket banyak digunakan dalam proses penelitian guna mengeksplorasi informasi atas dasar pilihan siswa. Dalam bidang evaluasi, angket sering digunakan untuk menentukan kondisi tertentu dan fakta tentang siswa. Alat ini boleh dipertimbangkan secara individual atau secara grup.
Menurut buku evaluasi pendidikan Drs. H. Daryanto cet 6 adapun teknik –teknik evaluasi adalah sebagai berikut ini:
1)
Teknik non tes.
Adapun
beberapa teknik non tes :
a.
Skala bertingkat
b.
Kuesioner
c.
Daftar cocok
d.
Wawancara
e.
Pengamatan
f.
Riwayathidup
2)
Teknik tes
Tes mempunyai
fungsi ganda yaitu sebagai pengukur hasil belajar siswa dan untuk mengukur
hasil dari program pengajaran.
2.4 Manfaat Evaluasi
Dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, penilaian mempunyai manfaat ditinjau dari berbagai segi.
a) Makna bagi siswa
Dengan diadakannya penilaian, maka siswa dapat mengetahui
sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru.
b) Makna bagi guru
Dengan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat
mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena
sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum
berhasil menguasai bahan. Dengan petunjuk ini guru dapat lebih memusatkan
perhatiannya kepada siswa-siswa yang belum berhasil. Apalagi jika guru tahu
akan sebab-sebabnya, ia akan memberikan perhatian yang memusat dan memberikan
perlakuan yang lebih teliti sehingga keberhasilan selanjutnya dapat diharapkan.
c) Makna bagi sekolah
Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui
bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi
belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum.
Hasil belajar merupakan cermin kualitas sesuatu sekolah
Secara rinci dan sesuai dengan urutan kejadiannya, dalam proses transformasi ini penilaian dibedakan atas tiga jenis, yakni sebelum, selama, dan sesudah terjadi proses dalam kegiatan sekolah. Dalam hal ini para pelaksana pendidikan selalu berorientasi pada tujuan yang akan dicapai dan ditinjauannya selalu diarahkan pada siswa secara perseorangan (individual) maupun secara kelompok (per kelas atau per angkatan).
Adapun fungsi dari evaluasi menurut buku pengantar evaluasi pendidikan “Prof. Drs. Anas Sudijono”, yaitu:
1. Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh
informasi tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan
program pendidikan.
2. Terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi
antara program pendidikan yang telah dirumuskan, dengan tujuan yang hendak
dicapai.
3. Terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha
perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan program pendiidkan yang dipandang
lebih berdaya guna dan berhasil guna, sehingga tujuan yang dicita-citakan, akan
dapat dicapai dengan hasil yang sebaik-baiknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi berarti menentukan sampai seberapa jauh sesuatu itu yang berharga, bermutu, atau bernilai. Evaluasi terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan terhadap proses pembelajaran mengandung penilaian terhadap hasil belajar atau proses belajar itu, sampai seberapa jauh keduanya dapat dinilai baik.
Evalusi ini memiliki fungsi yang sangat banyak, diantaranya itu adalah sebagai sebagai alat bagi guru untuk mengetahui kemampuan para siswanya, sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru dalam pembelajaran, sebagai pengukur keberhasilan, untuk mengetahui kemajuan siswanya dan masih banyak lagi.
Teknik dalm evaluasi itu ada 2, yaitu teknik tes dan non tes. Teknik tes ini biasa berupa pertanyaan-pertanyaan, bisa pilihan ganda, menjodohkan dan lain sebagainya. Sedangkan teknik nontes dapat berupa observasi, wawancara dan lainnya.
Evaluasi ini juga memiliki banyak manfaat, diantaranya bagi siswa: karena evaluasi seorang siswa bias menilai sejauh mana kemampuannya, bagi guru : karena evaluasi guru bisa mengetahui siswa mana yang pantas melanjutkan pelajarannya. Bagi sekolah :dapat diketahui apakah sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Dr. Sulistyorini, M.Ag : 2009, Evaluasi Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, cet.1,
Yogyakarta : Teras.
2.
Drs. H. Daryanto :
2010, Evaluasi Pendidikan,cet 6,
Jakarta: RinekaCipta
3.
Ir. Sudaryono : 2012, Dasar-Dasar
Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta : Graha Ilmu.
4.
Prof. Drs. Anas Sudijono : 2012, Pengantar Evaluasi Pendidikan, cet. 12, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
5.
Prof. H. M.
Sukardi, MS,Ph.D. : 2008, Evaluasi Pendidikan : Prinsip dan Operasionalnya,
6.
Suharsini Arikunto: 2011,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta :PT Bumi Aksara.
Komentar